Dalam
sidang pemilihan Ketua Kwarnas yang dipimpin Kak Abdul Shobur (Ketua Kwarda
Sumatera Selatan), Adhyaksa mendapat 17 suara. Ia menyisihkan tiga kandidat
lainnya Jana T. Anggadiredja (Mantan Waka Kwarnas) dengan 15 suara, Eris
Herryanto (Mantan waka Kwarnas) satu suara dan Nanan Sukarna (Mantan Wakapolri)
mendapat satu suara. Pemilihan dilakukan secara langsung dan terbuka,diikuti
oleh 34 Kwartir daerah yang memiliki hak suara ditambah satu suara mewakili
Kwarnas.
Sebelumnya
ada 10 calon tetapi dua hari menjelang pemilihan mengerucut menjadi enam calon
karena empat calon tidak melengkapi administrasi pencalonan yakni Prabowo
Subianto, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, dan Azwar Abubakar. Sedangkan
satu calon yakni Syahrul Yasin Limpo menarik diri karena akan fokus mengurus
Pemda Sulawesi Selatan.
Pada
saat penyampaian visi dan misi, calon Kwarnas Dede Yusuf yang juga Ketua Kwarda
Jawa Barat tampil meyakinkan karena didukung penayangan video yang sudah
disiapkan dengan matang. Namun akhirnya ia menyatakan tidak meneruskan
pencalonan karena masih banyak tokoh yang menurutnya lebih baik untuk memimpin
Kwarnas kedepan. Setelah mundur dari podium Dede berpelukan dengan Kak Jana
Anggadiredja yang juga dari Jawa Barat.
Ketua
terpilih Adhyaksa Dault dalam visi dan misinya ingin membawa Pramuka ke depan
sebagai “scout for change”,Pramuka untuk perubahan. Untuk itu ia
akan menghadirkan Pramuka di tengah-tengah masyarakat sehingga membawa pengaruh
terhadap perubahan masyarakat. Kegiatan Pramuka harus disesuaikan dengan
kebutuhan anak muda dan teknologi informasi. Program unggulannya adalah
Indonesian Scouting Academi, yakni sebagai sekolah pelatihan
Pramuka kelas dunia. (fur)