Menurut
therapist anak Jennifer Kolari, bagi orangtua kebiasaan menggigit itu tentu
menakutkan. Namun sebenarnya, kebiasaan itu relatif normal. "Bukan berarti
anak akan tumbuh menjadi orang yang punya masalah pada tingkah lakunya,"
ujar Kolari yang juga pembuat situs Connected Parenting itu.
Anak-anak
yang beranjak dua tahun, biasanya memang akan mulai menggigit jika mereka
merasa emosi. Balita menggigit saat frustasi dan tidak tahu bagaimana caranya
menenangkan diri mereka sendiri. "Mereka akan menggigit siapapun yang ada
didekatnya, entah itu temannya atau orangtuanya," jelas Psikolog Anak
Carolyn Humphery.
Apa
yang bisa dilakukan orangtua untuk menangani anak yang suka menggigit? Cara
terbaik adalah dengan menjauhkannya dari orang yang ia gigit.
"Ketika
anak menggigit, angkat atau gendong dia. Dengan tenang, katakan padanya,
"Jangan lakukan itu". Lalu dudukkan anak dan biarkan dia sendiri
selama 1-2 menit," tutur Kolari.
Dengan
cara itu, anak akan paham setiap dia menggigit, dia akan dijauhkan dari sesuatu
yang sebenarnya dia sukai. Sebaiknya, jangan pernah menggigit balik anak hanya
karena ingin memberitahukan padanya bagaimana rasanya digigit.
"Cara
itu malah tidak memberinya pelajaran apapun dan dia akan berpikir menggigit itu
boleh," tambah Humphrey.
Untuk
mencegah agar anak tidak menggigit, jika Anda melihat dia mulai akan
melakukannya, cobalah menghentikannya. Ajarkan pada anak, untuk mengungkapkan
apa yang ia rasakan saat marah.
Langkah
lainnya adalah dengan mengobrol padanya topik soal 'menggigit' ini. Misalnya
saja dengan mengatakan, "Kita harus mengusir nyamuk nakal ini nih, karena
dia suka menggigit". Obrolan tersebut membantu anak mengatasi kebiasaan
buruknya itu tanpa merasa dipermalukan.
Ajari
juga anak untuk minta maaf pada orang yang telah digigitnya. Jangan lupa juga
untuk memberinya penghargaan atau memujinya jika anak sudah menghentikan
kebiasaannya menggigit.